Rabu, 27 November 2013
Browse Manual »
Wiring »
cantik
»
dengan
»
obsesi
»
suntik
»
tampil
»
wajah
»
Obsesi Tampil Cantik Dengan Suntik Wajah
Wanita itu adalah Hang Mioku. Wanita yang berusia 48 tahun mengaku pertama kali menjalani bedah plastik di usia 28 tahun. Ia pun ketagihan, bahkan ketika ia pindah bekerja ke Jepang, ia terus melanjutkan obsesinya. Yaitu, menjalani sejumlah operasi plastik, yang kebanyakan permak di bagian wajah, seperti yang dikutip dari telegraph.co.uk.
Dari operasi ke operasi, bentuk wajah makin tak berbentuk dan mulai membesar. Namun baginya saat melihat wajahnya di cermin, ia masih menganggap wajahnya terlihat cantik. Hingga akhirnya dokter bedah langganannya tak mau lagi mengoperasi wajahnya, dan menyarankan Mioku untuk berkonsultasi ke psikiater. Menurut dokter bedahnya, obsesi Mioku sudah merupakan gelaja dari kelainan psikologis.
Ketika ia kembali ke Korea, wajah Mioku sudah berubah drastis, bahkan keluarganya pun sudah tak bisa mengenalinya. Setelah menyadari wajah anaknya makin membengkak, orangtua Mioku mengantar putrinya ke dokter untuk memperbaiki wajah Mioku. Sayangnya, perawatan tersebut memakan biaya besar, dan akhirnya Mioku kembali ke kebiasaan lamanya, yaitu menjalani operasi plastik murah dan tidak aman.
Permak Wajah dengan Minyak Goreng
Hingga akhirnya, ia menemukan doker yang bersedia memberikan suntikan silikon. Bahkan, dokter tersebut juga memberikan Mioku suntikan dan silikon sehingga ia bisa menyuntikkan silikon sendiri ke wajahnya.
Parahnya, saat dia kehabisan silikon, Mioku menggantikan silikon dengan minyak goreng, dan menyuntikan minyak goreng ke wajahnya. Bukan makin baik, wajahnya makin rusak dan makin membengkak. Mioku pun mendapat julukan kipas angin berdiri, karena berwajah besar namun bertubuh kecil.
Kejadian yang dialami Mioku pun diketahui banyak orang, hingga satu stasiun teve Korea menampilkannya di salah satu acaranya pada 2009. Melihat bentuk wajahnya yang sangat rusak membuat banyak penonton merasa kasihan dan memberikan donasi untuk mengecilkan ukuran wajahnya.
Pada operasi pertama, dokter bedah mengeluarkan 60 gr cairan asing dari wajahnya, dan 200 gr dari lehernya. Setelah beberapa kali operasi, wajahnya mulai mengecil. Namun, wajahnya masih belum bisa kembali ke bentuk normal.
Akhirnya, Mioku menyadari kesalahannya yang amat terobsesi ingin cantik. Yang hanya ia inginkan saat ini adalah wajahnya kembali seperti dulu, seperti sebelum operasi plastik.
Baca juga Fenomena Manusia Kembar Parasit
Obsesi Tampil Cantik Dengan Suntik Wajah
Permak wajah dengan operasi plastik bisa sangat membahayakan. Sahabat blogspot.com saat ini banyak kita saksikan perubahan wajah seeorang yang dipermak sedemikian rupa sehingga berbeda dengan aslinya. Tidak hanya di kalangan artis, dikalangan masyarakat biasa juga banyak kita jumpai. sepertinya ini bukanlah hal yang tabu lagi. Hanya berharap ingin tampil cantik atau ganteng, mereka rela mengeluarkan biaya sedemikian banyak dan rela menanggung akibatnya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Pedahal Cantik atau Ganteng bukan hanya dari tampilan Luar.
Artikel ini hanya untuk mengingatkan bagi sahabat blogspot.com untuk berpikir lebih jauh kedepan jika ingin melakukan permak wajah dengan cara apapun, seperti contoh nyata di bawah ini walaupun kejadian ini sudah berlangsung tahun 2008an.
Artikel ini hanya untuk mengingatkan bagi sahabat blogspot.com untuk berpikir lebih jauh kedepan jika ingin melakukan permak wajah dengan cara apapun, seperti contoh nyata di bawah ini walaupun kejadian ini sudah berlangsung tahun 2008an.
Wanita itu adalah Hang Mioku. Wanita yang berusia 48 tahun mengaku pertama kali menjalani bedah plastik di usia 28 tahun. Ia pun ketagihan, bahkan ketika ia pindah bekerja ke Jepang, ia terus melanjutkan obsesinya. Yaitu, menjalani sejumlah operasi plastik, yang kebanyakan permak di bagian wajah, seperti yang dikutip dari telegraph.co.uk.
Dari operasi ke operasi, bentuk wajah makin tak berbentuk dan mulai membesar. Namun baginya saat melihat wajahnya di cermin, ia masih menganggap wajahnya terlihat cantik. Hingga akhirnya dokter bedah langganannya tak mau lagi mengoperasi wajahnya, dan menyarankan Mioku untuk berkonsultasi ke psikiater. Menurut dokter bedahnya, obsesi Mioku sudah merupakan gelaja dari kelainan psikologis.
Ketika ia kembali ke Korea, wajah Mioku sudah berubah drastis, bahkan keluarganya pun sudah tak bisa mengenalinya. Setelah menyadari wajah anaknya makin membengkak, orangtua Mioku mengantar putrinya ke dokter untuk memperbaiki wajah Mioku. Sayangnya, perawatan tersebut memakan biaya besar, dan akhirnya Mioku kembali ke kebiasaan lamanya, yaitu menjalani operasi plastik murah dan tidak aman.
Permak Wajah dengan Minyak Goreng
Hingga akhirnya, ia menemukan doker yang bersedia memberikan suntikan silikon. Bahkan, dokter tersebut juga memberikan Mioku suntikan dan silikon sehingga ia bisa menyuntikkan silikon sendiri ke wajahnya.
Parahnya, saat dia kehabisan silikon, Mioku menggantikan silikon dengan minyak goreng, dan menyuntikan minyak goreng ke wajahnya. Bukan makin baik, wajahnya makin rusak dan makin membengkak. Mioku pun mendapat julukan kipas angin berdiri, karena berwajah besar namun bertubuh kecil.
Kejadian yang dialami Mioku pun diketahui banyak orang, hingga satu stasiun teve Korea menampilkannya di salah satu acaranya pada 2009. Melihat bentuk wajahnya yang sangat rusak membuat banyak penonton merasa kasihan dan memberikan donasi untuk mengecilkan ukuran wajahnya.
Pada operasi pertama, dokter bedah mengeluarkan 60 gr cairan asing dari wajahnya, dan 200 gr dari lehernya. Setelah beberapa kali operasi, wajahnya mulai mengecil. Namun, wajahnya masih belum bisa kembali ke bentuk normal.
Baca juga Fenomena Manusia Kembar Parasit
Silahkan Share dengan teman anda melalui tombol share di bawah blog ini dan Dapatkan Update Terbaru dari Kami Gratis atau Mau Berkomentar? Silahkan Follow Twitter Blog ini @blackberrism atau Klik di sini, Untuk Facebook like Di sini. Komentar, Mention dan Retweet anda akan Otomatis Tampil Di Halaman Depan Blog ini. Mari Berteman dengan Pengunjung yang lain. Terimakasih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar